Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Auto Nangis, Surat Cinta Dari Ayah Karya Rizki Dasilva

 



Assalamulaikum anakku

Sengaja ayah menuliskan surat cinta ini untukmu

sebagai bukti rasa cinta ayah yang sangat mendalam untukmu

Anakku, memang ayah tidak mengandungmu, tapi darah ayah mengalir di darahmu, nama ayahpun melekat di namamu.

Memang ayah tak melahirkanmu nak. Memang ayah tak menyusuimu,tapi dari keringat inilah setiap tetesan yang menjadi air susu ibumu…

Nak....Ayah memang tak menjagaimu setiap saat,...tapi tahukah engkau dalam do’a ayahmu selalu ada namamu yang ayah selipkan…

Tangisan ayah mungkin tak pernah kau dengar karena dia ingin terlihat kuat didepanmu, agar kau tak ragu untuk berlindung di lenganku dan dadaku ketika engkau merasa tak aman…



Pelukan ayahmu mungkin tak sehangat dan seerat ibumu,...karena kecintaannya ayahmu takut tak sanggup melepaskanmu…

Ayah hanya ingin kau tahu Nak..bahwa…Cinta ayah kepadamu sama besarnya dengan cinta ayah kepada ibumumu..

Anakku…Ketahui lah bahwa pada diri ayahmu lah juga terdapat surga bagimu…Maka hormati dan sayangi ayahmu ini nak.walaupun ayah sadar ayahmu tak sehebat ayah teman temanmu.

Dulu Semasa kecilmu, ayah sadar ibumulah yang lebih sering menggendongmu. Tapi apakah engkau tau, bahwa ketika ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih, ayahlah yang selalu menanyakan apa yang engkau lakukan seharian.

Ayah memang tidak selalu bisa menelponmu untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi apakah engkau tahu, bahwa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponmu?.Ayah sangat khawatir tentang keadaanmu nak. Walau ayah tidak bertanya langsung kepadamu, karena letihnya ayah mencari nafkah untukmu. Tapi ayah tutup semua kelelahan dihadapanmu

Anakku ketika tengah malam aku terbangun, sedangkan engkau lagi tertidur lelap. Ayah mencium keningmu dengan penuh kasih sayang. Ibumu tak pernah tau hal ini. Kadang air mata ayah menetes. Ayah khawatir ciuman tadi adalah ciuman terakhir ayah untukmu. Ayah sangat takut kehilanganmu nak.

Anakku, ketika engkau beranjak remaja, engkau pernah meminta izin untuk keluar malam bersama temanmu. Ayah dengan tegas berkata “Tidak boleh!" Sadarkah engkau , bahwa ayah hanya ingin menjagamu, karena ayah lebih tahu dunia luar, dibandingkan denganmu bahkan ibumu?engkau adalah sesuatu yang sangat berharga bagiku. Bahkan engkau lebih berharga dari semua harta yang ayah miliki.

Pernah engkau melanggar kepercayaanku. Ayah lah yang setia menunggumu diruang tamu dengan rasa sangat risau, apapun yang ayah makan terasa tawar dan hampa, ayah berdiri dan duduk sampai berulang kali, bahkan sampai menyuruh ibumu untuk menghubungi beberapa temanmu untuk menanyakan keadaanmu, ”Dimana, dan sedang apa aku di luar sana?”mungkin engkau tak tentang kejadian ini.

Setelah engkau dewasa wahai anakku, walau ibu yang mengantarmu ke sekolah untuk belajar, tapi tahukah engkau, bahwa ayah lah yang berkata: "Ibu, temanilah anakmu, aku pergi mencari nafkah dulu buat kita bersama."

Di saat engkau merengek memerlukan ini itu, untuk keperluan kuliahmu, ayah hanya bisa mengerutkan dahi, tanpa menolak, ayahpun memenuhinya, dan cuma berpikir, kemana ayah harus mencari uang tambahan, padahal gaji ayahmu pas-pasan dan sudah tidak ada lagi tempat untuk meminjamnya.

Saat engkau berjaya dan juara. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu. Ayahlah yang mengabari sanak saudaramu, ”Anakku sekarang sukses. Alhamdulillah” kebahagian yang tak bisa kugambarkan didalam surat ini nak.

Wahai anakku, Walau kadang engkau cuma bisa membelikan Baju koko dan peci, itu pun cuma setahun sekali. Ayah akan tersenyum dengan bangga. Ayah sangat bahagia nak.

Dalam sujud ayah juga tidak kalah dengan do'anya ibu, cuma bedanya ayah simpan do'a itu dalam hati nak. Sampai ketika nanti engkau menemukan jodohmu, ayah akan sangat berhati – hati mengizinkannya. Dan akhirnya, saat ayah melihat ku duduk diatas pelaminan bersama pasanganku, ayahpun tersenyum bahagia. Walau merasa orang yang ayah cintai akan pergi dari rumah.dan ayah sempat pergi ke belakang dan menangis, meneteskan airmata ketika itu.

Ayah menangis karena ayah sangat bahagia bercampur duka Dan ayahpun berdoa, "Ya Allah Yaa Rabbi, tugasku telah selesai dengan baik dengan pertolongan-Mu. Kami mohon kepada-Mu, bahagiakan lah putra- putri kecilku yang manis bersama pasangannya."

Anakku ketika ayah bercermin didepan kaca, ayah pandangi wajah ayah yang sudah mulai berkerut, mata ayah sudah mulai cekung dan rambut ayah tak sehitam dulu lagi.

Wahai anakku..selama ini tubuh ayah tak sekuat dulu lagi, ayahmu sudah mulai-mulai sakit sakitan. Ayahmu sudah tua, sepertinya bersama surat ini ayah ingin pamit kepadamu. Ayah merasa tak lagi kuat seperti dulu lagi.

Anakku..ayah sadar pernah mengecewakanmu, karena ayah tak bisa memenuhi segala kebutuhanmu. Anakku ayahmu bukan orang mewah dan kaya raya. Ayahmu orang sederhana dan serba kecukupan. Tapi ayahmu sudah selalu berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga kita

Anakku Maafkan ayah, bila ayahmu tak sama seperti ayah teman temamu, mereka orang kaya, punya jabatan dan di hormati, ayahmu orang biasa yang selalu berusaha untuk menjadi orang yang luar biasa di hadapanmu.

Maafkan Ayah ya nak bila suatu saat ayah tak bisa lagi bersamamu, ayah tidak bisa lagi tersenyum bersamamu, ayah tak bisa lagi mengucapkan selamat atas kesuksesanmu. Ayah akan sangat rindu kepadamu nak

Anakku kelak ketika ayah akan pergi selamanya, datangilah kubur ayahmu, jenguk ayahmu anak. Panjatkan doa di dekat batu nisan ayahmu. Walaupun ayah tidak tau,akahkah kubur ayah menjadi taman surga atau lautan api neraka. doakanlah ayahmu selamat dari dosa dosa yang ayah lakukan selama di dunia.

Wassalam

Ayahmu
Rizki Dasilva