Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kisah Abdel Semangat Hafal Alquran, Ingin Tetap Ganteng Walaupun Sudah Dikubur

 




Abdel adalah siswa SDIT Muhammadiyah Bireuen, seorang anak berusia 10 tahun, berkulit putih dan tampan, rambutnya sedikit ikal, dengan senyuman yang mencerminkan sifatnya yang agak usil. Abdel adalah anak pertama dari 3 bersaudara, menjadi anak laki-laki satu-satunya menambah kesempatan Abdel untuk bersikap seakan pangeran, pangeran kecil yang belum mengerti tanggung jawab apapun, termasuk belajar dengan fokus dan giat. Abdel termasuk siswa yang hiper aktif dikelasnya. Termasuk tapi paling thawaf didalam kelas.

Belajar dengan fokus bukanlah ciri Abdel, saat gurunya menerangkan pelajaran, Abdel juga asik dengan pelajarannya sendiri, ya, belajar merobek kertas, berlarian dan lempar-lempar topi. Usia abdel saat itu 9 tahun, namun dia teguh dalam pendiriannya tidak mau belajar, sampai ibu dan ayahnya sangatlah susah memikirkan tingkah Abdel. Abdel paling tidak senang dengan pelajaran matematika, sepertinya iya mengalami kesulitan dalam berhitung.

Pernah Ayahnnya menjumpai saya menyampaikan kekhawatirannya pada abdel mengahadapi pelajaran disekolah. Abdel kesulitan fokus untuk belajar, iya juga sulit berhitung, kali-kali atau bagi-bagi. Ayah sampaikan kelebihan abdel walaupun kurang fokus, saat menghafal Alquran abdel bisa fokus, bahkan iya bisa duduk berjam-jam beghafalkan alquran.subhanallah ini kuasa Allah. Allah mudahkan Alquran buat siapapun termasuk anak yang hiper aktif dan kurang fokus.

Bapak Amiruddin tanpa lelah terus berusaha menghafalkan Abdel Alquran, setiap malam beliau menuntut Abdel untuk menambah hafalan Al Qurannya, begitulah sikap seorang ayah, mampu tegas meskipun sulit. Tak kurang dengan ibunya, ibu Fitriani Umar yang begitu penyayang dan tangguh, meskipun anak-anaknya menganggap ibu ini cerewet, namun apa yang dikatakannya untuk kebaikan anak-anaknya. Ibu yang lelah dinas, namun buru-buru untuk menjemput Abdel dan adiknya disekolah. Lagi-lagi seperti itu, orang tua rela berkorban hanya untuk melihat anak-anaknya menjadi anak yang sholeh dan sholeha.

Kala itu, hari dimana orang tua Abdel dikirimi surat oleh pihak sekolah, seketika air mata kedua orang tuanya mengalir, kali ini bukanlah air mata kesedihan, atau rasa malu karena anaknya tak mampu belajar dengan baik di sekolah ataupun karena tingkah Abdel, namun air mata keharuan, haru karena melihat anaknya bisa diwisudakan.

Abdel diam-diam menyimpan keinginan besar dalam dirinya untuk menghafal Al Quran. Ketika ustadzahnya bertanya kenapa Abdel berkeinginan besar untuk menghafal Alquran? Abdel hanya menjawab "Mau tetap ganteng meskipun sudah dikubur", ya begitulah keinginan anak-anak.subhanallah Abdel kecil mengerti dunia ini hanya tempat persinggahan. Semua kita akan kembali kepada sang khaliq

Kisah ini penting buat orangtua yang sering direndung khawatir yang berlebihan bila anaknya hiper aktif, tidak fokus dalam belajar. Dan kesulitan berhitung. Sebenarnya pembelajran disekolah butuh proses waktu, bisa cepat dan bisa lama. Orangtua perlu bersabar dengan tingkah apapun anak. Didik mereka dengan Alquran yang menenangkan hati. Abdel hanya bisa ditenangkan dengan Alquran dan tidak bisa ditenagkan oleh matematika, ipa, ips dan pelajaran lain. Iya tidak fokus apapun tulisan dipapan tulis. Iya tidak fokus dengan tulisan dibuku, ternyata abdel bisa fokus dengan Alquran, subhanallah, inilah mukjizat Alquran.

Orangtu tak perlu menginginkan anaknya menguwasai semua pelajaran, bapak ibu? Gak mungkin disatu pohon pisah bisa berbuah jambu, apel, anggur, tomat, alpukat. Tetap pohon pisang berbuah pisang, pohon jambu berbuah jambu. Pohon anggur ya berbuah anggur, setiap anak punya bakat dan potensi yang berbeda, tidak perlu dipaksakan namanya anak-anak, ya tetap anak-anak, Dunia mereka bermain, tidak sama seperti orang dewasa. Menghafal AlQuran itu gampang gak sulit atau menakutkan.

Menghafal tak perlu dipaksa, yg penting ciptakan budaya menghafal AlQuran di lingkungan mereka, rasa cemburu sesama di bolehkan bagi penghafal Alquran. Cemburu karena temannya hafalannya semakin bagus dan terus bertambah sangat Beruntung banget orang tua, yang anaknya punya minat yang tinggi menghafal Alquran, tapi orang tua harus mengerti bahwa mereka punya kebutuhan bermain, jangan paksa mereka menghafal setiap saat. Biarkan mereka berinisiatif sendiri menghafal. Beri contoh teladan, beri motivasi.

Gunakan waktu bermain yang efektif dan jangan lupa juga menggunakan waktu menghafal AlQuran secara efektif. Berilah mereka ruang sebesar-besarnya untuk bermain di usianya, kareana Akan tiba waktunya mereka akan bosan bermain.

Penulis : Rizki Dasilva