Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Muhammadiyah Di Aceh Tidak Radikal dan Bukan Wahabi Ekstremis



Saya mencoba untuk mencari akar masalah mengapa sebagian orang tidak senang terhadap Muhammadiyah. Termasuk terjadinya fitnah yang tidak mendasar terhadap Muhammadiyah dimana-mana. Saya bahkan mendengar beberapa ceramah di video yang terang-terangan menghina Muhammadiyah. Sebagian juga sangat mudah menyebut Muhammadiyah sebagai sebutan "Wahabi". Penolakan Masjid Taqwa MuhammadiyahBireuen, Juli dan Samalanga,menurut saya itu karena sebagian orang menstigmakan wahabi pada Muhammadiyah. Bahkan saya menemukan penjelasan tentang tuduhan wahabi diberbagai tulisan dan wabesite, dan disebarkan kemana-kemana.

Dalam pandangan saya ingin menjelaskan bahwa Muhammadiyah tidak seperti yang mereka sebutkan. Muhammadiyah bukan sebuah ancaman. Muhammadiyah tidak berbahaya. Mungkin yang dituduh wahabi selama ini adalah kelompok lain yang sangat mudah menghakimi sesama muslim.

Atas tuduhan selama ini kepada Muhammadiyah yang tidak mendasar, saya ingin sampaikan beberapa pencerahan. Khususnya bagi saudaraku di Aceh.

1)Muhammadiyah bukan gerakan yang menimbulkan perpecahan umat.

Sejak Muhammadiyah lahir, umat Islam Indonesia hidup dengan kompak dan damai. Bahkan warga Muhammadiyah bisa hidup berdampingan dengan warga Nahdliyin. Saya sejak kecil melihat ada beberapa orangtua beberapa desa di Aceh sudah menjadi kader Muhammadiyah. Namun jika ada kelompok yang gemar berfatwa atau memvonis bid’ah dan sesat bahkan syirik terhadap amalan-amalan kelompok lain, itu jelas bukan prinsip Muhammadiyah. Muhammadiyah lebih mengutamakan dakwah bil hikmah. Mengutamakan ukhuwah islamiyah. Muhammadiyah tidak mudah menghakimi orang lain walaupun tidak sependapat.



2. Muhammadiyah tidak pernah memfatwakan sesat terhadap mayoritas ulama terdahulu. Termasuk terhadap ulama Asya’irah dan Maturidiyah. Muhammadiyah sejak dulu sangat menghormati Ulama Asya’irah merupakan mayoritas ulama umat ini. Muhammadiyah juga menganut ulama mazhab yang empat (Imam Hanafi, Syafi'i, Maliki dan Hambali). Kader-kader Muhammadiyah juga belajar pada kitab-kitab Imam Syafi'i dan Imam An-Nawawi dan tidak pernah ditemukan fatwa Muhammadiyah menyesatkan ulama seperti Imam Nawawi, Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, al-Haitami, as-Subki dan ulama Asy'ariyah lainnya;

3) Muhammadiyah adalah pengikut Nabi Muhammad SAW. Dari namanya saja bermakna pengikut Rasulullah. Orang Muhammadiyah selalu bersalawat. Muhammadiyah sangat loyal terhadap Sunnah Nabi Muhammad SAW. Walaupun tidak melaksanakan peringatan maulid nabi sebagaimana masyarakat memperingatinya, bukan berarti Muhammadiyah tidak mencintai nabi. Di Muhammadiyah rutin melaksanakan pengajian yang membahas Sirah Nabawiyah. Bukankah inti dari maulid nabi adalah mengingat kembali sejarah perjuangan nabi Muhammad SAW? Jelas Muhammadiyah sudah melakukan bentuk kegiatan cinta kepada Rasulullah SAW. Muhammadiyah sangat toleran. Muhammadiyah tidak pernah menganggap sesat orang yang memperingati maulid nabi. Namun, Muhammadiyah punya cara sendiri untuk mencintai Nabi Muhammad yaitu dengan berpegang teguh pada Alquran yang diajarkannya dan mengikuti sunnahnya dalam perkataan maupun perbuatan.

4) Muhammadiyah berpaham sesuai Alquran dan Sunnah yang sahih. Tentang persoalan aqidah contohnya tentang al-'Arsyi, dalam Alquran maupun dalam hadis. Alquran hanya menjelaskan bahwa al-‘Arsy adalah singgasana. Maka Muhammadiyah berpendapat bahwa wajib meyakini keberadaannya, yang hakikatnya hanya diketahui Allah SWT.Kita tidak perlu mencari-cari seberapa besar, jauhatau tingginya.

Dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah beristiwa’ atau bersemayam di atas ‘Arsydan kita wajib mengimaninya.

Adapun yang dimaksud dengan qarib (dekat) ialah bahwa Allah mengetahui segala sesuatu. Dia mendengar perkataan manusia, dan melihat segalam macam perbuatannya.Tidak ada hijab antara Allah dan manusia.Tiada perantara atau wali yang menyampaikan doa mereka kepada Allah. Tiada yang membantu-Nya dalam mengabulkan permohonan manusia kepada-Nya. Allah akan mengabulkan doa manusia tanpa perantara seorangpun. Dia Maha Mengetahui segala apa yang ada dalam hati setiap orang. Demikianlah yang dimaksud dengan ‘aqrabu ilaihi min hablil warid’ (lebih dekat kepada-Nya daripada urat leher) yang disebutkan dalam Alquran Surah Qaf ayat 16, sebagai berikut.



Artinya: “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf:16)



Kalau ada yang menyebutkan Muhammadiyah berpaham Tajsim yaitu pemahaman bahwa Allah memiliki tangan, wajah, kaki, betis, lambung, mata, jiwa, bertempat di atas Arsy dan bersifat dengan datang dan naik turun. Itu adalah fitnah kejam. Tidak sesuai dengan apa yang dipahami oleh Muhammadiyah.



5. Muhammadiyah sangat mencintai tanah air ini. Muhammadiyah melakukan berbagai gerakan nasionalisme. Menjaga keutuhan NKRIdan keberagaman. Gerakan pemuda Muhammadiyah yang di lakukan oleh ketua pemuda Muhammadiyahadalah bentuk menghormati keberagaman dinegeri ini. Dalam faktanya Muhammadiyah tidak pernah terlibat dalam bentuk gerakan teroris dan radikal dinegeri ini.

Muslim itu ibarat satu tubuh. Kalau ada bagian tubuh yang sakit,maka kesakitan itu dirasakan oleh saudara seiman yang lain. Mari kita berbaik sangka. Tidak saling menghina, memfitnah dan saling menyakiti. Mari kita Jaga persatuan umat ini. Bila ada yang berbeda bisa kita bisa saling menghargai dan menghormati. Tidak perlu membesarkan perbedaan. Sehingga ukhuwah Islamiyah akan semakin terjaga.

Penulis : Rizki Dasilva S.Pd,I MA