Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Seandainya Orangtua Paham Masalah, Mereka Tidak Akan Hanya Menyalahkan Guru

 




Banyak harapan yang orang tua titipkan disekolah, hal ini sangat wajar dan sangat pantas. Orangtua berharap bisa jadi bintang kelasnya, juara olimpiade, juara di berbagai lomba akademik, juara olahraga, juara bintang quran. Pokoknya juara dimana-dimana, dapat piala, orangtuanya senang

Setiap anak Allah berikan bakat yang berbeda-beda. Ada anak bakatnya ke ilmu pasti, seperti pelajaran berhitung, ada anak bakatnya ilmu sosial, ada anak bakatnya ke bahasa, ada anak bakatnya ke seni, ada anak bakat ke tahfiz quran, ada anak bakatnya ke olahraga Dan yang pasti jarang anak yang bisa menguasai semua bidang. Setiap manusia diciptakan oleh Allah dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.

Saya selalu meng-analogi dipohon kelapa tidak mungkin ber buah pisang, dipohon kelapa juga tidak mungkin berbuah anggur, jeruk, apel, alpukat atau buah labu. Kerena pohon kelapa berbuah kelapa, dan buahnya itu pasti buah kelapa. Ingat kelapa. Bahasa Acehnya hanya satu huruf "U"

Semua orangtua seharusnya paham persoalan ini. Jangan paksakan anak harus bisa semuanya. Pemain bola terkenal, peraih penghargaan terbanyak versi UEFA yaitu ballon d`or Cristiano ronaldo dan messi tidak pintar menjawab soal UN(ujian nasional), apalagi di suruh ikut OSN. Musa yang juara tahfiz nasional dan internasional hafiz 30 juz tidak pintar main bola apalagi disuruh ikut piala danone Tantowi Ahmad dan liliana nasir sang juara bulu tangkis dunia tidak pintar bahasa arab apalagi disuruh lomba ceramah Musabaqaf, mustafil!.

Seandainya orang tua paham masalah ini, mereka tidak akan hanya menyalahkan guru. Guru punya banyak kekurangan dan keterbatasan, walaupun mereka sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencerdaskan anak bangsa. Tugas guru mengenalkan Agama, memanusiakan manusia, menghilangkan sifat kebinatangan. berusaha anak bisa menyerap Ilmu yang disampaikan, membimbing akhlaknya, juga bisa mengarah kan bakat dan minat yg dimiliki anak. Sesuai dengan bakat minatnya masing-masing.

Kerjasamanya orang tua dan guru sangat dibutuhkan, sama-sama bertanggung jawab pendidikan anak, baik sekarang dan masa depannya. Orangtua jangan mimpi kalau anaknya bisa hafal Alquran 30 juz. Dirumah ayah dan anak sibuk dengan gadget, games, playstasion dan nonton sinetron berjamaah. Bahkan ada orang tua yang sibuk bekerja, berangkat kerja waktu gelap, pulang kerja waktu sedang gelap, bekerja pagi sampai malam, lalu mana cinta kasih sayang yang tercurahkan kebuah hatinya? kapan orang tua bisa mendidik anaknya? Jangan salahkan guru, kenapa anak saya tidak juara?

Akhirnya. semoga anak kita. Bermamfaat bagi muslim yang lain, berdoalah kepada Allah semoga anak kita menjadi generasi Islam yg membanggakan, walaupun mereka tidak juara. Seperti anak yg lain. Tapi mereka punya bakat yg berguna untuk kepentingan ummat. InsyaAllah.

Penulis : Rizki Dasilva