Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Wahai Suami! Jangan Marahi Istrimu Karena Perempuan Sangat Membenci Sikap Pemarah Laki-laki

 


Kebiasaan marah datangnya dari setan, ketika seorang manusia marah saat berdiri maka duduklah, ketika seorang marah ketika sedang duduk, maka berbaringlah agar amarahnya mereda, dan segera mengambil air wudhu, karena marah itu datangnya dari setan, setan itu terbuat dari api dan api hanya bisa dipadamkan melalui air.

Lelaki tempramen akan sangat berakibat buruk bagi tumbuh kembang anaknya, seorang anak akan melihat prilaku ayahnya yang demikian dan ia kan berasumsi bahwa prilaku itu dibenarkan dalam keluarga. Alhasil anak terbisa bicara dengan suara lantang, menyuruh bentak-bentak. Inilah kareakter yang secara tidak sadar sudah dibentuk oleh ayanhnya sendiri.

Tidak ada kebagusan dalam sikap marah, perempuan sebagai makhluk terlembut sangat menmbenci sikap pemarah dari seorang lelaki, jantungnya terkadang terasa sakit saat mendengar amukan marah dari suaminya, apalagi marah yang seperti sudah kerasukan setan, marah yang terlalu berlebihan dengan memecahkan barang-barang, atau marah untuk menunjukan eksistensi dirinya, agar membuat isterinya semakin takut dengannya. 

Hal ini sungguh buruk. Lama-kelaman hubungan pernikahan yang sudah dibangun nyaris diambang kehancuran, tidak ada wanita yang tahan bhidup dengan lelaki tempramen, apalagi jika sudah sampai berani melukai istri secara fisik.

Marah itu dibolehkan, tapi cobalah untuk bersikap marah lebih terhormat, marah yang lebih elegan, cukup bicara hal yang memang patut dibicarakan, tidak perlu pasang senyum seharian, dan tidak usah basa basi dengan istri sedikitpun, buatlah istri tahu marah kita tanpa perlu berkoar-koar. 

Istri adalah makhluk yang sangat kuat indera perasanya. Buat ia menegenali marah kita seperti apa, dan bagaimana mengambil kembali hati kita. Isteri yang cerdas dapat tahu dengan pasti mengembalikan suasana hati suaminya, dan membuat suaminya lupa dengan marahnya. 

Jadilah istri yang demikian, karena sesungghnya isteri yang demikian benar-benar mampu menjadi penyejuk dihati suami. 
Semoga.

Penulis : Rizki Dasilva