Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Fenomena Gelar Ustaz yang Disemat Cukup Mudah Dijaman Ini

Gampangnya Dapat Gelar USTAZ Dengan Modal Status Rohani Ternyata Roh Halus

Fenomena hari Ini modal status media sosial buat status rohani, tulis ayat, hadis dan fatwa ulama dengan gampangnya disulap dari orang awam dengan mudahnya dipanggil Ustaz Dan Kyai. 

Kalau kata teman saya,  ada orang di kampungnya sering media sosial tulis status rohani tapi sebenarnya roh halus. Tukang hutang dan suka menipu, tebar fitnah dimana-mana. Cuma aibnya masih Allah tutup, sebagian saja diketahui oleh orang lain.

Menurut saya, kalau kita perhatikan baik-baik banyak tidak memiliki kapabilitas Ilmu Agama yang cukup untuk dipanggil seorang ustaz, tengku atau kyai. 

Fenomena ini juga lahir saat orang-orang melihat ditataran sosial, kalau orang tertentu bergaul dengan para ustaz, kyai, dan tokoh agama. Lalu punya koneksi dengan tokoh organisasi islam dan ulama, maka dengan mudah panggil ustaz, yang dipanggil bangga pula.

Ditambah mampu membangun pencitraan yang mampuni seakan memiliki ilmu agama yang tinggi. Juga mampu berpenampilan agamis dengan modal baju koko dan peci dikepala.  Mampu menjual diri sebagai tokoh agama. Maka dengan gampang menyematkan gelar "USTAZ" diawal namanya. 

Jujur saya kadang tidak nyaman dipanggil ustaz dibeberapa kesempatan. Saya lebih nyaman cukup anak-anak atau siswa sekolah memanggil saya ustaz yang bermakna guru.  Kini sadar ilmu agama saya masih rendah. Tidak layak menyematkan gelar kebesaran itu. Lebih nyaman dipanggil nama saja. Atau abang saja biar selalu kelihatan lebih muda😂.

Disisi yang lain banyak yang memang tinggi  ilmu agamanya, mengurusi pesantren secara ikhlas dan tulus. tetapi tidak terlalu tertarik menjual diri dan tidak pandai membangun brandnya di media sosial dan tak mampu merebut panggung dakwah yang lebih megah. Padahal orang mulia ini layak dipanggil USTAZ.

Saya malu saat berjumpa dengan orang-orang seperti ini. Saya minta doa dan minta nasehat dari mereka semoga Allah berikan keampunan kepada saya yang masih banyak dosa.

Rizki Juli