Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pentingnya Berilmu Sebelum Berkata dan Beramal

Pentingnya berilmu sebelum berkata dan beramal - Setiap manusia pada asalnya adalah bodoh, dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun.

Namun hendaknya setiap pribadi muslim tidak membiarkan dirinya terus menerus dalam keadaan bodoh akan ilmu agamanya sendiri. Sebab kebodohan itu apabila terus menerus dipelihara dapat mengantarkannya kepada kehinaan dan kerugian yang besar.

Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman :

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا الله واسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ المُؤْمِنَات

Artinya : " Maka ketahuilah, bahwa Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan memohonlah ampunan untukmu dan orang-orang beriman laki dan perempuan” (Q.S Muhammad: 19).

Ayat diatas didahului dengan kata “Ketahuilah.” dan setelahnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan perbuatan. Akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala memulai dengan ilmu sebelum perkataan, yaitu ibadah yang diucapkan.

Maka dari sini kita ketahui bahwasanya ilmu itu harus didahulukan dari ibadah-ibadah seperti mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, istighfar, berdzikir, memuji kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berbagai macam bentuk dzikir yang lain harus dibangun diatas ilmu.

Hendaknya bagi seorang muslim harus menuntut ilmu karena ketika seseorang berkata dan beramal tetapi tidak mengetahui bagaimana tata caranya bisa jadi seseorang terjatuh kedalam kesesatan yang Allah tidak pernah menjelaskan amalan yang orang tersebut kerjakan didalam Al kitab maupun as sunnah dan bisa juga ketika amalan tersebut tidak sesuai dengan syariat islam maka amalan itu tidak diterima atau tertolak dan sia -sia, sebagaimana sabda Nabi shalallahu salahi wasallam :

مَنْ عَمِلَ عَملا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَد

Artinya : " Barang siapa yang beramal tanpa dasar kami, maka amalan tersebut tertolak ( HR.Muslim )

Tidaklah seseorang itu mengetahui tata cara dalam melakukan suatu amalan agar diterima atau diberi pahala oleh Allah kecuali dengan ilmu.

Ibnu Munir berkata :" bahwa ilmu merupakan syarat atas kebenaran suatu perkataan dan amalan. Maka suatu perkataan dan amalan itu tidak akan teranggap kecuali dengan ilmu.

Oleh sebab itulah ilmu didahulukan atas ucapan dan perbuatan, karena ilmu itu pelurus niat, di mana niat itu akan memperbaiki amalan.” (Dinukil dari Taisirul Wushul Ila Nailil Ma’mul, Syarh Tsalatsatul Ushul)

Mayoritas orang muslim pasti sudah mengetahui juga bahwa ayat yang pertama kali diturunkan kepada Nabi shalallahu'alaihi wasallam adalah surat al alaq yang bunyi awal ayatnya yaitu Iqro, maka dari situ menunjukkan bahwa Allah memerintahkan para hambanya untuk membaca, yang dengan membaca seseorang akan mendapatkan pengetahuan atau ilmu, ketika kita sudah mendapatkan suatu ilmu maka kita akan lebih mudah dan yakin dalam mengerjakan suatu amalan atau menyampaikan sesuatu kepada orang lain.

Umar bin Abdil Aziz rahimahullah berkata:

مَنْ عَبَدَ اللَّهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِح

“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka ia lebih banyak merusak dibandingkan memperbaiki.”

Abu Darda’ radhiyallaahu ‘anhu berkata :

يا حبذا نوم الأكياس وإفطارهم كيف يعيبون سهر الحمقى وصيامهم ومثقال ذرة من بر صاحب تقوى ويقين أعظم وأفضل وأرجح من أمثال الجبال من عبادة المغترين

 

Artinya : “Duhai seandainya (kita dapatkan) tidur dan makan minumnya orang berilmu. Bagaimana bisa orang terperdaya dengan terjaganya (dalam sholat) dan puasanya orang yang bodoh. Sungguh kebaikan sebesar biji dzarrah dari orang yang bertaqwa dan yakin (berilmu) lebih agung, lebih utama, dan lebih berat timbangannya dibandingkan amalan sebesar gunung dari orang yang tertipu (orang bodoh).”

Jadi, mengapa berilmu itu penting sebelum kita berkata dan beramal, karena ketika seseorang melaksanakan suatu amalan dan caranya tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam al qur'an dan as sunnah maka amalan tersebut tidak ada nilainya.

Dan bagaimana seseorang bisa mengetahui bahwa amalannya itu sudah sesuai dengan syariat islam dan bisa bernilai atau diberi pahala oleh Allah yaitu tidak lain dengan ilmu.***

Penulis : Ma'rifatul Fadhilah (192.371.061) Pendidik Agama Islam Sekolah Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta

Referensi :

Al Qur'an

https://buletin.muslim.or.id/pentingnya-ilmu-sebelum-berkata-dan-beramal/

https://muslim.or.id/27361-berilmu-sebelum-beramal.html

https://www.ngaji.id/berilmu-sebelum-berkata-dan-beramal/