Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pentingnya Psikologi Pendidikan Bagi Pendidik dan Kontribusinya Terhadap Proses Pendidikan

Pentingnya psikologi pendidikan bagi pendidik dan kontribusinya terhadap proses pendidikan - Guru yang sukses adalah sosok yang menguasai kasus substansi dan profesional, tahu motif, kepribadian, kemampuan berfikir, gaya belajar dan konduite peserta didiknya. Ketika guru berada di ruang kelas, keterampilan mengajarnya bukanlah didapat menurut keturunan, akan tetapi output menurut pengalaman.

Ilustrasi gambar (dok.pen/ matrapendidikan.com)

Setiap kali guru berada di ruang kelas, niscaya terdapat hal baru yg didapatkannya (Anwar, 2018). Psikologi pendidikan menjadi suatu pengetahuan dari riset psikologis yang menyediakan serangkaian asal-asul buat membantu melaksanakan fungsi pada proses belajar mengajar secara lebih efektif.

Sedangkan secara kata psikologi pendidikan merupakan psikologi yg spesifik menguraikan aktivitas-aktivitas atau kegiatan-kegiatan insan pada hubungannya menggunakan situasi pendidikan, contohnya bagaimana cara menarik perhatian supaya pelajaran bisa menggunakan gampang diterima, bagaimana cara belajar & sebagainya (Ichsan, 2016).

Maka psikologi pendidikan merupakan ilmu yang memeriksa  mengenai konduite insan pada pada global pendidikan yang mencakup studi sistematis mengenai proses-proses dan faktor-faktor yang serba pendidikan insan yang tujuannya buat berbagi dan menaikkan koefisien pada pada pendidikan (Supriyanto, 2017).

Psikologi pendidikan dalam dasarnya berorientasi dalam proses aktivitas orang-orang yang belajar dan mengajar termasuk pendekatan, strategi, output, metode belajar mengajar yg dipakai baik pembelajar juga guru.

Pada akhirnya psikologi pendidikan bisa dipakai menjadi panduan simpel disamping menjadi kajian teoritis lantaran psikologi pendidikan dalam dasarnya adalah galat satu disiplin psikologi yang menyelidiki kasus-kasus psikologi yang terjadi pada global pendidikan (Ruane, 2013).

Oleh karenanya objek kajian psikologi pendidikan, selain teori-teori psikologi pendidikan menjadi ilmu, namun lebih condong dalam aspek psikologis peserta didik, khususnya waktu mereka terlibat pada proses pembelajaran (Hamdan & Juwita, 2017).

Menurut Glover & Ronning objek kajian psikologi pendidikan meliputi topik-topik mengenai pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, hereditas dan lingkungan, disparitas individual peserta didik, potensi dan ciri tingkah laris  peserta didik, pengukuran proses dan output pendidikan dan pembelajaran, kesehatan mental, motivasi dan minat, dan disiplin lain yang relevan (Mubarak, 2017).

Namun, perlu mengingat pelajaran tertentu sehingga siswa Anda harus mengikuti instruksi guru. Jika tidak, siswa akan dikenakan sanksi tergantung pada beratnya pelanggaran.

Misalnya, jika seorang siswa tidak mengingat perkalian,  hukumannya adalah berdiri di depan kelas dan mengingatnya sampai mereka mengingatnya.

Ini termasuk hukuman atau penguatan agresif (Zulkarnain, 2021).

Oleh karena itu, guru masih mengajar dengan menggunakan teori pembelajaran aktivis. Siswa diharapkan memiliki pemahaman yang sama tentang pengetahuan yang diberikan oleh guru.

Pendidik (khususnya guru sekolah) diharapkan memiliki pengetahuan atau penguasaan psikologi pendidikan yang memadai untuk mendidik peserta didik melalui proses pendidikan dan pembelajaran yang efisien dan berhasil (Sanjaya, 2019).

Pengetahuan guru tentang psikologi pendidikan memegang peranan penting dalam memberikan pendidikan di sekolah.

Ada 10 jenis kegiatan pendidikan yang membutuhkan banyak prinsip psikologis, antara lain; 1) menyeleksi penerimaan mahasiswa baru. 2) Rencana pendidikan. 3) Penyusunan kurikulum. 4) Pendidikan dan penelitian. 5) Administrasi pendidikan. 6) Pilih tema. 7) Interaksi pendidikan dan pembelajaran. 8) Layanan bimbingan dan konseling. 9) Metode pengajaran. 10) Pengukuran dan evaluasi.

Oleh karena itu, diperlukan guru yang kompeten yang dapat menerapkan prinsip-prinsip psikologi di atas.

Guru yang kompeten secara pendidikan dan psikologis adalah guru yang dapat menjalankan profesinya secara bertanggung jawab.

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari psikologi. Kontribusi psikologi terhadap dunia pendidikan sangat besar, mulai dari pengembangan kurikulum, proses pendidikan dan pembelajaran, sistem evaluasi, dan konseling konseling merupakan bagian dari kegiatan yang di dalamnya terdapat psikologi.

Menurut psikolog Plotnik,  memiliki empat tujuan psikologis, termasuk  Deskripsi breed juga mencakup perilaku organisme. (the first goal of psychology is to describe the different ways that organisms behave). Menjelaskan sebab sebab dari sebuah perilaku (the second goal of psychology is to explain the cause of behavior).

Penjelasan tentang autism berubah sesuai dengan kompleksitas permasalahan yang terjadi. Memprediksikan bagaimana organisme akan berperilaku pada suatu situasi tertentu. (the third goal of psychology is to predict how organism will behave in certain situations).

Mengontrol perilaku makhluk hidup (menurut beberapa psikolog, tujuan keempat psikologi adalah mengontrol perilaku makhluk hidup).

Kontrol konsep atau konsep memiliki aspek positif dan negatif. Hal baiknya adalah ini dapat membantu psikolog belajar mengendalikan perilaku yang tidak mereka inginkan (Harahap, 2017).

Mengingat bahwa psikologi memberikan kontribusi yang signifikan bagi dunia pendidikan, tidak selalu menjadi bagian mendasar dari proses pendidikan-belajar antara guru dan siswa.

Guru perlu memiliki keterampilan pendidikan dan psikologis untuk memfasilitasi pendidikan dan proses  pendidikan di sekolah (Fahyuni & Istikomah, 2016).

Psikologi pendidikan sangat membantu  guru dalam memahami siswa dalam  proses pembelajaran dan mendorong siswa untuk melanjutkan pendidikannya.

Guru adalah tolok ukur di mana psikologi dapat berkontribusi dalam pembelajaran (Sukri & Purwati, 2016).

Guru tentunya dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, fasilitator, edukator, dan pendidik  bagi seluruh peserta didik tentunya merupakan aspek perilaku dirinya sendiri dan orang lain yang berkaitan dengan tugasnya, khususnya peserta didiknya.

Sehingga seorang guru dapat menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien serta berkontribusi yang nyata pada tujuan pendidikan dengan maksimal.

Kontribusi Psikologi Pendidikan dalam sebuah pembelajaran itu bermanfaat untuk pengembangan para peserta didik, mengetahui potensi belajar para siswa, cara belajar bagi para siswa, dan penyesuaian siswa terhadap lingkungannya (Kirom, 2017).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Psikologi Pendidikan memiliki kontribusi terhadap suatu kegiatan pembelajaran meliputi :

1.Membantu dalam pengembangan peserta didik meliputi rohaniah, Jasmaniah, sosial dan emosional.

2.Menggali potensi belajar peserta didik yang meliputi potensi intelegensi, potensi intelektual dan motivasi pada peserta didik

3. Cara belajar

4. Penyesuaian sosial baik didalam lingkungan keluarga, sekolah maupun pada masyarakat.***

Penulis : Dinda Eka

Daftar pustaka

Anwar, M. (2018). Menjadi guru profesional. Prenada Media.

Fahyuni, E. F., & Istikomah, I. (2016). Psikologi Belajar & Mengajar (kunci sukses guru dalam interaksi edukatif).

Hamdan, M., & Juwita, D. R. (2020). Psikologi Pendidikan Sebagai Dasar Pembelajaran. EL WAHDAH, 1(1), 71-88.

Harahap, J. Y. (2017). Hubungan antara kontrol diri dengan ketergantungan internet di pustaka digital Perpustakaan Daerah Medan. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 3(2), 131-145.

Ichsan, M. (2016). Psikologi pendidikan dan ilmu mengajar. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(1), 60-76.

Kirom, A. (2017). Peran guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran berbasis multikultural. Jurnal Al-Murabbi, 3(1), 69-80.

Mubarak, M. (2017). Urgensi Psikologi Islam Dalam Pendidikan Islam. Jurnal Studia Insania, 5(2), 215-228.

Ruane, J. M. (2013). Dasar-dasar metode penelitian: Panduan riset ilmu sosial. Nusamedia.

SANJAYA, P. (2019). Peranan Psikologi Pendidikan Sebagai Kompetensi Dasar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Guna Widya: Jurnal Pendidikan Hindu, 4(2), 47-56.

Sukri, A., & Purwanti, E. (2016). Meningkatkan hasil belajar siswa melalui brain gym. JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, 1(1), 50-57.

Supriyanto, D. (2017). Sejarah Singkat Psikologi Pendidikan. MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 4(2), 229-238.

Zulqarnain, S. A., Al-Faruq, M. S. S., & Sukatin, S. P. I. (2021). Psikologi Pendidikan. Deepublish.