Karakteristik Sekolah Penggerak SMA
Data siswa SMA Model 10 |
||
Kelas |
Jumlah kelas |
Jumlah siswa |
10 Science |
1 |
25 |
10 Social |
1 |
23 |
11 Science |
2 |
47 |
11 Social |
1 |
15 |
12 Science |
2 |
48 |
12 Social |
1 |
21 |
Jumlah siswa keseluruhan |
8 |
179 |
Data guru siswa SMA Model
10 |
|
Guru WNI |
16 |
Guru WNA |
3 |
Guru paruh waktu |
4 |
Jumlah guru keseluruhan |
23 |
Data tenaga kependidikan
SMA Model 10 |
|
Petugas laboratorium |
1 |
Petugas perpustakaan |
1 |
Petugas tata usaha |
2 |
Jumlah tenaga kependidikan
keseluruhan |
4 |
Dalam pelaksanaanya, SMA Model 10 mengadakan kerjasama dengan lembaga pendidikan asing yaitu Cambridge dengan melihat beberapa pertimbangan:
● Kurikulum Cambridge menggunakan pendekatan active learning, higher order thinking skills dan critical thinking
● Nilai ujian Cambridge diakui dan dapat ditransfer di banyak universitas di dunia Karena menggunakan kurikulum Cambridge, maka bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Inggris, Bahasa pengantar Bahasa Indonesia hanya digunakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama, PPKn dan Bahasa Indonesia (sesuai dengan ketentuan dalam Permendikbud).
Jika melihat pada karakteristik sosial budaya, sebagian besar siswa SMA Model 10 berasal dari kalangan sosial ekonomi menengah ke atas yang masih mementingkan identitas dan budaya sebagai bangsa Indonesia. Latar belakang ini mendasari keinginan orangtua untuk menyekolahkan anak mereka di sekolah dengan kurikulum internasional tetapi yang masih diwarnai dengan identitas budaya dan karakter bangsa Indonesia. Oleh karena itu walaupun menggunakan kurikulum Cambridge, SMA Model 10 mengintegrasikan pendidikan karakter dan Profil Pelajar Pancasila ke dalam semua aspek kegiatan dan pembelajaran.
Dengan melihat latar belakang sosial budaya dan untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi siswa, SMA Model 10 merubah bentuknya menjadi satuan pendidikan kerjasama (SPK) pada tahun 2016. Kemampuan berbahasa Indonesia dilengkapi dengan karakter Profil Pelajar Pancasila, yang merupakan identitas pelajar Indonesia, ditambah dengan kemampuan berbahasa Inggris merupakan modal utama bagi siswa dalam menghadapi era globalisasi.
Selain latar belakang sosial budaya di atas, perubahan SMA Model 10 menjadi satuan pendidikan kerjasama dapat sekaligus menjembatani persiapan bagi siswa yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri. Dengan melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan asing, SMA Model 10 mampu mempersiapkan siswa yang akan melanjutkan studi ke luar negeri dengan lebih baik, Bagi siswa yang tidak melanjutkan studi ke luar negeri, SMA Model 10 juga melakukan kerjasama dengan universitas-universitas di Indonesia untuk mendukung siswa yang melanjutkan studi di Indonesia.
Dengan melihat kepada karakteristik sosial budaya dimana sebagian besar siswa SMA Model 10 berasal dari kalangan sosial ekonomi menengah ke atas, sekolah merasa perlu meningkatkan heterogenitas sosial budaya siswa. Oleh karena itu, SMA Model 10 memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi dalam bidang akademik, olahraga maupun
kesenian bagi siswa kurang mampu (dari berbagai daerah di Indonesia seperti Papua, Kalimantan dan lain-lain). Upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan toleransi, kebersamaan dan memperluas wawasan kebangsaan siswa SMA Model 10.
Dalam hal prestasi, siswa SMA Model 10 telah banyak menorehkan prestasi baik di tingkat nasional maupun tingkat internasional antara lain:
● Juara Olimpiade Fisika tingkat nasional dan internasional
● Juara Olimpiade Informatika tingkat nasional dan internasional
● Juara Basket tingkat nasional dan tingkat Asia
● Juara Lomba Peneliti Belia tingkat nasional
Dengan melihat pada uraian karakteristik SMA Model 10 di atas, maka dapat dilakukan analisa berkaitan dengan kekuatan, kelemahan dan tantangan yang dihadapi yang termuat pada tabel berikut ini:
Kekuatan |
●
SMA Model 10 pada tahun 1996.
Pengalaman selama 25 tahun berdiri membuat SMA Model 10 mempunyai sistem yang
stabil dalam operasional sekolahnya ●
Sebagian besar siswa berasal
dari keluarga dengan latar belakang ekonomi menengah ke atas yang sangat
mendukung perkembangan pendidikan dan karakter putra putrinya. Hal ini
membuat kerjasama orangtua dan sekolah berjalan dengan sangat baik ●
Sebagian besar siswa mempunyai
kemampuan berbahasa Inggris yang sangat baik yang merupakan modal utama untuk
dapat berpartisipasi dalam ajang tingkat dunia (global) |
Tantangan |
●
Sebagian besar siswa berasal
dari kalangan ekonomi menengah ke atas yang harus berlatih untuk lebih mandiri. ●
Agar siswa SMA Model 10 dapat
berpartisipasi dalam ajang tingkat dunia (global) dibutuhkan kemampuan
akademis yang memadai yang disertai dengan kecakapan abad 21 |
Strategi
menghadapi tantangan |
●
Sekolah melaksanakan
pembelajaran dengan pendekatan student-
centered yang bertujuan untuk membuat siswa sebagai subyek dalam
pembelajaran. Dengan demikian kemandirian dapat ditingkatkan. ●
Sekolah menerapkan Profil Pelajar Pancasila dalam setiap
aspek kegiatan di sekolah
agar siswa mengembangkan kecakapan abad 21 (untuk dapat bersaing di tingkat
dunia) dengan tetap memegang teguh identitas sebagai bangsa Indonesia. |