Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pendapat Imam Al-Ghazali Tentang Pendidikan Dan Pembentukan Akhlak Anak



Pendapat Imam Al-Ghazali Tentang Pendidikan Dan Pembentukan Akhlak Anak

1. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting

Imam Al-Ghazali mengatakan anak merupakan amanah orang tuanya, jiwanya masih bersih, dan hatinya masih jernih dan kosong oleh segala pengaruh, dan anak-anak bisa menerima dengan mudah apa yang kita berikan dan dicontohkan, dan akan condong terhadap apa yang dicondongkan kepadanya, bila kita kuatkan dan ajarkan dia dengan kebaikan, maka ia akan tumbuh dengan hal yang baik, semua pahalanya akan mengalir kepada kedua orang tuanya, guru serta pendidiknya, tapi seandainya di kuatkan dengan kejelekan, dan dibiarkan dalam keburukan dan keancuran, maka itu juga akan ditanggung olehnya dan walinya.

Oleh karena itu Imam Al-ghazali mengatakan bahwa pendidikan anak itu sangatlah penting, orang tuanya wajib mendidiknya dengan sempurna dan menjaganya ditemat yan aman. Bila ia tela beranjak dewasa, oran tuanya arus menyekolahkannya, sekolah juga arus memberikan pendidikan yan sempurna, baik pendidikan akhlak, pendidikan rohani, jasmani, pendidikan agama, sosial, dan sebagainya.Imam Al-ghazali juga mengatakan bahwa jiwa anak masih bersih dari segala pengaruh, ia akan meniru segala yang dicontohkan, bila contohnya baik, maka ia baik, namun bila buruk, ia juga mencontoh yang buruk, Imam Al-ghazali juga mengatakan bahwa anak itu akan mewarisi segala sifat dan akhlak orang tuanya.

2. Menjaga anak dari sesuatu yang buruk

Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa menjaga di sini adalah mendidiknya, mengajarkannya memperbaiki akhlak, dan menjauhinya dari keluarga yang berakhlak tercela, tidak boleh membiasakan mereka denan kenikmatan, tidak membiasakan mereka kecintaan kepada kemewahan, kesejateraan, karena disaat mereka dewasa, mereka akan berusaha mendapatkan yang demikian, namun bila mereka tidak mendapatkannya, mereka akan merasa hancur dan binasa. tetapi sudah semestinya untuk dijaga anak ini sejak dini, jangan diserahkan penjagaan dan perawatan anak kecuali pada pwanita shalihah, yang selalu makan makanan halal.

Dalam hal ini Imam Al-ghazali menjelaskan bahwa anak seharusnya di jaga dan didik oleh wanita yang baik , keluarga yang baik, dan menjauhkan mereka dari keluarga yang buruk, dari orang-orang jahat di jalan, serta melarang mereka untuk berdiri dijalan bila tidak ada keperluan. Anak-anak juga harus dibiasakan dengan perjuangan, kepedihan dan kesusahan hidup, jangan dibiasakan dengan kenikmatan dan kemewahan sejak kecil, sehingga mereka tidak berputus asa, susah dan lelah tika dewasa. Imam Al-ghazali juga mengatakan bahwa anak sejak kecil sebaiknya diasuh oleh wanita shaleha, yang selalu manjaga makanannya dari makanan yang halal, karena pertumbuhan anak itu sangat berpengaruh pada pengasuh, ASI, dan makanan ibunya, dan hal itu juga berdampak dari bahasa, akhlak dan kebiasaan ibunya, dan ia akan menikuti tingkah laku yang dicontokan ibunya.


3. Mata Pelajaran menurut teori Imam Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali berpendapat anak sebaiknya dibiasakan di meja belajar untuk terus belajar Al-Qur’an, Hadits, kisah-kisah orang salih dan keadaan mereka, hal ini untuk menumbuhkan kecintaan kepada orang shalih dalam diri anak, anak-anak juga harus dijaga dari perasan kasih kepada kekasihnya dan keluarganya, juga menjaga mereka untuk tidak bergaul dengan penulis (sastra) dari lembaran-lembaran kertas cetakan (novel non islami),karena hal itu akan menumbuhkan pengaruh yang jelek dalam diri anak.

Dalam al ini, Imam Al-ghazali mengatakan bila anak sudah mencapai umur 6 tahun, anak-anak sudah seharusnya untuk diajarkan, dimulai dari mengeja dan muthalaah, bila anak sudah mampu tulis baca, anak- anak baru diajarkan membaca Al-Qur’an serta menulisnya, juga menghafalkannya, dan selanjutnya sambil belajar Al-Qur’an juga diajarkan untuk belajar hadits, cerita salafush shali, kisah – kisah para ambiya, dan sebagainya, supaya menumbuhkan kecintaan dan ketaqwaan dalam dirinya, serta menanamkan kebaikan dan akhlak mulia dalam hatinya. Akan tetapi, Imam Al-ghazali menasehatkan agar kita terus menjaga anak, supaya tidak terjerumus ke dalam pacaran, dan manjauhkan mereka dari karya- sastra yang mengecam bahwa (pacaran) itu merupakan budaya dan hal modern (gaul), karena hal itu akan menoreh kejelekan dalam hatinya, akan tetapi seyogianya kita memilih syair-syair yang baik, yang sesuai dengan umur mereka.