Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Hari Wisuda

Ditengah pro dan kontra soal wisuda tiap jenjang sekolah, saya mau cerita sedikit kejadian lucu pada hari wisuda saya. Entahlah, seakan hampir semua hal dalam hidup saya diselimuti oleh kelucuan-kelucuan.
Hari Wisuda

Desember 2008, pagi-pagi sekali saya sudah tiba di gedung AAC Dayan Dawood, Unsyiah. Disanalah prosesi wisuda akan digelar. Wisuda pertama dalam hidup saya dan mungkin akan menjadi momen sekali seumur hidup (berharap ada wisuda-wisuda selanjutnya).

Di sana, teman-teman seangkatan sudah tampil sangat cantik dan berkelas dengan pakaian terbaik, lengkap dengan riasan wajah dan high heels. Saya tidak tahu kalau wisuda itu harus berhias, sumpah! Saya pikir cuma pakai baju toga yang dibagi di kampus, dipanggil ke panggung, salaman sama dosen, selesai. Waktu menikah saja, saya tidak berias, apalagi wisuda. Pikir saya begitu.

Duduklah kami di barisan kursi yang sudah disediakan dalam gedung. Teman akrab saya(sebut saja Desi biar mudah) dia duduk di samping saya. Kami memang sangat akrab, mungkin kasihan melihat saya yang tampil "sangat gembel", dioleskanlah sedikit lipstik, ditempeli sedikit bedak. Dan gelengan kepalanya semakin kencang ketika melihat saya memakai sepatu kets, bertali pula, sepatu yang biasa saya pakai ke kampus sehari-hari.

"Kok masih pake sepatu itu, Qe?" tanyanya dengan nada dongkol.

"Salah, ya?" jawab saya dengan polosnya.

"Ya, Ampun! Pokoknya Qe ngga boleh naik ke podium pake sepatu itu. Malu-maluin aku aja, Qe. Tau, ngga, sih? Astaghfirullah...!" Tangannya mengurut dahi.

Saya cuma tersenyum.

"Terus gimana, dong?"

Lama ia tampak berpikir.

Akhirnya saya menuruti saja idenya, memakai sepatunya saat dipanggil ke podium. (Aku takkan melupakanmu, Desi. Sepatumu penyelamat prosesi wisudaku).

Saya tidak memiliki foto wisuda selain foto candid yang dipotret oleh fotografer-fotografer yang berlalu lalang di sana. Foto ini saya ambil di Masjid Raya Baiturrahman keesokan harinya. Saya juga tidak berpikir untuk berfoto dengan orang tua dan suami saya. Sesaat saya lupa kalau saya sudah punya suami. Ups! Hahaha (pada saat itu kami berdua masih tinggal di rumah masing-masing).

Maaf ya, Bang..

SUMBER: FACEBOOK ISMI MARNIZAR