Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kisah Syahdu Garbi Bireuen di Tahun 2019

Kisah Syahdu Garbi Bireuen di Tahun 2019


Setelah garbi (gerakan arah baru Indonesia) di deklarasikan di Bireuen 2019. Banyak cerita dan kisah syahdu yang rugi bila tidak ungkapkan dengan rangkaian kata. Kegelisahan kaum muda untuk masa depan negeri ini terobati dengan semangat gagasan arah baru Indonesia. Walaupun sebagian diisi oleh wajah lama.

Izinkan saya mengungkap perasaan haru dan dan bahagia. Ini bukan tentang baperan, sakit hati dan pengkhianatan. Ini tentang indahnya berukhwah. Ini tentang
narasi kebangsaan. Ini tentang masa depan generasi muda Indonesia.

Garbi Bireuen mencoba menyatukan hati. Hati kaum muda dari kalangan PKS, Muhammadiyah, dan gerakan Islam yang lain. Untuk satu tujuan. Membangkitkan peradaban yang pernah kita raih. Saat peradaban barat dan cina masih jauh tertinggal dari peradaban Islam. Kami rindu lahir ulama yang unggul ruhiahnya juga unggul politik dan ekonomi.

Hati kami bersatu untuk arah baru Indonesia. Kami rindu kejayaan puluhan abad yang lalu. Kami rindu kejayaan masa Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, andulusia Usmaniah hingga samudra pasai.

Hati kami bersatu, sejarah dan peradaban Islam memberi harapan kejayaan. Setiap masanya memberi pelajaran. Kaum muda tidak boleh apatis, diam tanpa gerakan. Buang seluruh kejumudan, buang seluruh taqlid dan kebodohan. Mari bersama kita bawa Indonesia di hormati oleh negara lain. Bukankah kita kita punya Al-Qur'an dan Sunnah sebagai kekuatan iman, pemikiran dan ilmu pengetahuan.

Kita berhenti saling berdebat, menghujat, saling fitnah, saling menghina dan sebagainya. Kita tidak sadar, semua milik kita di ambil orang. Di ambil sumber energinya , diambil hutan yang luas, laut yang luas, gas, minyak, emas, tembaga dan lainnya. Padahal manusia Indonesia punya SDM, juga diambil orang. Apakah kita akan menjadi bangsa konsumtif yang abadi selamanya. Menjadi menonton.

Sekarang mari sama kan hati kita. Coba lihat ummat Islam saat shalat. Dari hulu ke hilir, bahan baku pakaian yang di gunakan. Baju, celana, jam tangan, handphone milik produk cina. Kita sujud di atas sajadahnya yang di buat oleh cina. Ini kah ummat Islam yang mengalami kejayaan masa lalu. Ketika ilmuwan-ilmuwan Yunani belajar ke ulama Islam. Belajar bahasa arab sehingga mereka mencuri kemukjizatan Al-Qur'an.

Jangan termenung kaum muda, kita masih punya peluang untuk memajukan negeri ini. Hati kita bersatu untuk arah baru Indonesia. Menjadi 5 besar kekuatan dunia.

Rizki Dasilva

Baca Juga : 
  1. Apa yang Salah Dengan Muhammadiyah?
  2. Download Surat Pernyataan Dukungan dari Ketua Yayasan Untuk Calon Kepala Sekolah Penggerak Doc
  3. Download Surat Pernyataan Dukungan Kepala Dinas Pendidikan Kepada Calon Kepala Sekolah Penggerak
  4. Download Surat Pernyataan Dukungan dari Kepala Sekolah Untuk Calon Program Guru Penggerak 
  5. DOWNLOAD Surat Ederan Dirjen GTK Kemendikbudristek Nomor 0305/B2/GT.00.04/2022 Tentang Perubahan Jadwal Pendaftaran dan Seleksi Administrasi dan Tabel Linieritas PPG Dalam Jabatan Tahun 2022
  6. Contoh Modul Ajar Sekolah Penggerak SD Kelas 1 Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan
  7. Download Surat Edaran Dirjen GTK, Kemendikbudristek Nomor 0248/B2/GT.00.03/2022 tentang Pendaftaran dan Seleksi Administrasi PPG Dalam Jabatan Tahun 2022
  8. Contoh Asesment Formatif Kurikulum Sekolah Penggerak 
  9. Berikut Syarat Menjadi Kepala Sekolah Penggerak Angkatan 3 Tahun 2022, Segera Daftar!
  10. Syarat dan Cara Mendaftar PPG Tahun 2022 Lewat SimPKB Kemdikbud 
  11. Berapa Gaji Guru Penggerak Angkatan ke 6 Tahun 2022, Begini Penjelasan Kemendikbud
  12. Syarat dan Cara Daftar PPG Kemenag 2022, Guru Madrasah dan Agama Segera Daftar
  13. Islamisasi Kurikulum Adalah Solusi Kebangkitan Islam, SDIT Muhammadiyah Memberi Solusi
  14. SDIT, SMPIT dan SMAIT Muhammadiyah Kini Menjadi Sekolah Favorite Bagi Masyarakat Bireuen
  15. SDIT Muhammadiyah Bireuen Superteam, Bukan Superboy
  16. Kepala P4TK dan PLB Terharu SD IT Muhammadiyah Bireuen Terasa Taman Surga Buat Siswa Disabilitas